Gimana jika dalam 5 menit kedepan anda bisa mengetahui perbedaan mesin offset dan digital secara lengkap? Mulai dari definisi, keunggulan serta kekurangan masing-masing mesin?
Yang jelas anda pasti merasa senang bukan?
Tapi itu belum seberapa.
Karena hal terbaik dari semua, begitu selesai membaca, anda secara otomatis langsung bisa mengenali dan memilih mesin yang tepat untuk anda gunakan ketika mencetak nanti.
Bagaimana? Apakah anda tertarik?
Baik…
Jika begitu tanpa harus berlama-lama lagi, mari langsung saja kita mulai dengan menjawab dua pertanyaan berikut ini :
Jadi apa itu Mesin Offset? Dan apa itu mesin digital?
Secara sederhana, mesin offset adalah mesin cetak konvensional, sedangkan mesin digital printing adalah mesin terkini yang telah disematkan teknologi otomatis serta komputerisasi.
Lalu apa yang menarik dari keduanya?
Hal yang menarik dari kedua mesin ini adalah, selain memiliki perbedaan signifikan, keduanya juga memiliki banyak sekali persamaan. Apa saja persamaannya? Setidaknya dua hal :
Pertama. Keduanya, sama-sama berfungsi mencetak (khususnya bahan kertas).
Kedua. Keduanya mampu menghasilkan produk yang sama. Atau dalam arti kata lainnya apa yang bisa dicetak dengan mesin offset, mesin digital juga mampu melakukannya.
Sebagai contoh: katakanlah anda mau cetak buku, flyer, poster, stiker, kartu nama, katalog dan masih banyak lagi lainnya, maka kedua mesin bisa anda gunakan untuk mencetaknya.
Nah pertanyaannya sekarang jika keduanya bisa mencetak dan menghasilkan produk yang sama, lalu apa saja yang membedakannya?
Berdasakan hasil penelitian dan pengalaman panjang selama menggunakan kedua mesin ini, kami menemukan banyak sekali perbedaan.
Dan berikut ini adalah :
6 Perbedaan Mesin Offset dan Digital Printing
- Cara kerja (system)
- Kwalitas cetakan
- Ukuran bahan
- Ketebalan bahan
- Kecepatan produksi
- Harga cetak (cost produksi).
Sekarang mari kita lihat keunggulan dan kekurangan masing-masing mesin, mulai dari :
Mesin Offset :
Keunggulan Mesin Offset
- Tarikan Presisi
- Harga produksi murah
- Tidak pilah-pilah bahan
- Bagus buat cetak warna blok
- Bisa warna khusus.
- Warna cetak stabil
- Kapasitas produksi besar
- Mampu mencetak berbagai ketebalan, mulai 55 hingga 400 gram
- Tersedia berbagai ukuran. Mulai dari folio, double folio, setengah plano, hingga 1 plano
Coba lihat keunggulannya. Banyak banget bukan?
Nah dengan sebegitu banyaknya keunggulan, rasanya pantas jika sampai detik ini mesin offset masih bertahan dan menjadi primadona banyak percetakan.
Tapi ingat, yang namanya ciptaan manusia pasti ada saja kelemahannya. Dan khusus untuk mesin offset ini setidaknya kami menemukan ada 3 kelemahan :
- Buang kertas.
Maksudnya gimana? Setiap mesin offset umumnya membutuhkan “insit”, 50 hingga 150 lembar per model cetakan.
Apa itu insit? insit adalah kertas tambahan untuk mencari stelan warna. Atau dalam kata lainnya, jika anda butuh 1000 lembar, maka sediakan kertas 1100 lembar.Jadi insit ini wajib? Anda bertanya
Sangat…
Karena tanpa insit, kami bisa pastikan jumlah cetakan anda tidak sesuai dengan jumlah yang anda butuhkan. - Ada proses pra cetak. Proses ini sendiri biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari kerja.Nah, kira-kira apa saja yang dilakukan saat proses pra cetak ini?
– Memastikan file (desain) sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari posisi dan jarak tarikan cetakan.
– Membuat plate. Membuat plate ini memang terdengar sepele, namun terkadang tidak jarang terjadi kesalahan-kesalahan teknis. Seperti : platenya botak, rontok, salah ukuran, dan salah tarikan. - Membutuhkan plate untuk masing-masing warna.
Secara umum, semua mesin offset mencetak berdasar 4 warna dasar yakni CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Jadi sebanyak apapun warna desain anda maka anda wajib membuat 4 buah plate untuk masing-masing desain anda.
Satu hal lagi…
Katakanlah cetakan anda bermasalah, seperti : kurang huruf, gambar hilang, atau warna cetakan tidak sesuai dengan keinginan. Maka mau tidak mau anda wajib membuat plate baru lagi.
Gimana? Apakah sampai sini anda cukup paham?
Jika sudah, mari kita beralih ke topik berikutnya :
Mesin Digital printing
Untuk anda ketahui, kehadiran mesin digital printing pada awalnya bertujuan untuk menambal kekurangan yang tidak mampu diisi oleh mesin offset.
Dan kabar baiknya, semenjak kemunculannya mesin ini juga langsung jadi primadona, bukan hanya bagi konsumen, tapi juga para pelaku percetakan.
Kenapa? karena mesin ini hadir dengan banyak keunggulan. Penasaran ingin tahu keunggulan mesin ini? jika iya mari kita lihat kesaktiannya:
3 Keunggulan Mesin Digital
- Proses produksi cepat.
Seperti yang kita ketahui mesin digital printing layaknya sebuah printer yang memiliki ukuran besar. Jadi untuk mengoperasikannya sangat mudah, karena hanya perlu menekan control “P dan enter” dan cetakan anda selesai. Sangat praktis. - Hasil cetaknya, bisa ditunggu
Dalam jumlah tertentu, misalkan 1000 lembar kebawah hasil cetaknya bisa anda tunggu. Asyik. - Bisa cetak satuan
Inilah yang membuat mesin digital makin naik daun. Sebab dengan adanya cetak satuan, anda dan tentu saja banyak konsumen lainnya bisa melakukan penghematan.
Tapi sebaiknya anda jangan terlalu senang dulu. Sebab pada paragraf berikutnya, anda akan kami ajak untuk melihat
6 kelemahan mesin digital print.
- Biaya produksi konstan dan mahal
Percaya atau tidak biaya produksi mesin ini cukup tinggi, rentang harganya berkisar antara 600 hingga 2.500 per halaman A3+ dan itu belum termasuk sama bahan loh. - Jadi bila seandainya jumlah cetakan anda banyak, sebaiknya hindari menggunakan mesin ini.
Kenapa? karena perhitungan biayanya konstan untuk setiap halaman. Contoh : anda mau cetak 100, 500 atau 1.000 lembar harganya tetap sama. - Semakin kecil mesin, harga produksinya semakin mahal.
Kenapa demikian? karena menurut beberapa pedagang mesin kami temui, mereka menuturkan bahwa harga spare part mesin mesin kecil cukup mahal. Selain itu mesin kecil juga lebih rewel, sehingga kuantitas penggantian alat serta perawatannya lebih sering dari mesin besar. - Tidak mampu cetak warna blok. Baik mesin kecil, ataupun mesin besar kami sering menemukan, hasil cetaknya belang.
- Kurang presisi, ini terjadi bila anda nyetak bolak-balik. Tak jarang halaman depan dan belakang cetakannya bergeser 1 hingga 2 milimeter.
- Ukuran yang tersedia maksimal A3+. Memang ada ada yang ½ plano, namun harga mesinnya mahal dan populasinya pun masih sedikit.
Jadi apa kesimpulannya?
Setelah membaca artikel perbedaan mesin offset dan digital print ini, kami berkeyakinan anda telah paham jika mesin offset menawarkan pengalaman cetak dengan biaya murah, sedangkan digital print lebih mengutamakan kecepatan dan kepraktisan.